Fushogame

Assalamu Alaikum wr.wb

Selamat datang sobat semua di blog amburadul saya, kali ini saya akan membagikan artikel tentang tobat. Manusia adalah tempat lupa dan berbuat salah. Demikian ungkapan yang sering terdengar di telinga kita. Bagi seorang muslim apabila melakukan kesalahan atau kemaksiatan hendaklah dia segera bertobat kepada Allah SWT. Adapun yang dimaksud dengan kesalahan atau kemaksiatan adalah semua perbuatan yang melanggar ketentuan syari'at Islam, baik dalam bentuk meninggalkan kewajiban atau melanggar larangan, baik yang termasuk shogir (dosa kecil) ataupun kabir (dosa besar).

Tobat adalah akhlak terpuji yang harus menghiasi setiap pribadi muslim. Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, setiap manusia memiliki kesalahan atau pelanggaran, setiap kesalahan dan pelanggaran mendatangkan dosa dan setiap dosa harus dihentikan dan dimohonkan ampunan kepada Allah SWT yang Maha Pengampun.

Kata tobat terambil dalam bahasa arab taubatun, kata tersebut berasal dari kata taaba - yatuubu - taubatun yang artinya kembali. Orang taubat karena takut adzab Allah disebut taa ibun (isim fa'il dari taba). Orang yang bertobat kepada Allah adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu; kembali dari sifat-sifat tercela menuju sifat-sifat terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya, kembali dari sering bertentangan menuju saling menjaga persatuan, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 8,

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman ! bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai...." (Q.S Al-Tahrim/66: 8)

Secara umum, para ulama membagi tobat menjadi 3 bagian, yaitu : Tobat Awam, Tobat Khawash, Tobat Akhash al-Khawash.

1. Tobat awam [Tobat manusia umum], yaitu tobat menusia secara umum, yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan salah dan dosa. Dia menyebut-nyebut dosa yang telah dilakukannya di hadapan Allah SWT. Hatinya bergetar menyesali yang telah lalu dan dia tidak melakukannya kembali untuk kedua kalinya, seta dia berusaha memperbaiki dirinya. Tobat seperti ini disebut tobat manusia umum.

2. Tobat Khawash [Tobat orang-orang khusus], tobat tingkat ini sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada Allah SWT. Mereka merasa malu dikarenakan telah melakukan perbuatan-perbuatan makhruh. Hatinya tunduk dan khusyuk di hadapan Allah. Tobat semacam ini sebagaimana dilakukan oleh nabi Adam AS yang menangis dan menyesali karena telah melanggar perintah Allah yaitu memakan buah khuldi. Nabi Yunus bertobat dan tunduk kepada Allah ketika berada di dalam perut ikan paus. Dia melihat dirinya telah berbuat dzalim, yaitu meninggalkan kaumnya sebelum ada perintah dari Allah. Sebagaimana termaktub dalam Q.S Al-Anbiya ayat 87,

Artinya : "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim."" (Q.S Al-Anbiya/21: 87)

3. Tobat Al-Khash al-Khawash; Tingkatan tobat yang paling tinggi ialah tobat Al-Khash al-Khawash. Tobat Rasulullah manakala ia berkata: "Sesungguhnya ini adalah kebodohan pada hatiku, dan sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari." Dengan kata lain, untuk membersihkan hatinya dari menaruh perhatian kepada selain Allah SWT, Rasulullah beristighfar kepada Allah. Istighfar yang dilakukan benar-benar keluar dari lubuk hati, bukan hanya ucapan lisan atau hiasan bibir tanpa penghayatan.

Bagaimana seorang yang menunda untuk bertobat ? Sebagian orang ada yang merencanakan untuk bertobat setelah umur agak lanjut (tua) atau setelah merasa puas memperturutkan hawa nafsu pada masa mudanya. Minum miras, main judi, mabok-mabokan dan main perempuan telah dikerjakan dengan niat nanti akan bertobat. Rencana seperti ini sangat spekulatif karena tidak dapat seorangpun yang dapat menjamin berumur panjang, kalau seseorang berencana untuk bertobat pada usia 45 tahun misalnya, bagaimana kalau umur 35 tahun dia meninggal dunia. Bukankah setiap orang pasti mati ? dan kematian itu misteri, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan datangnya.

Oleh sebab itu, seorang mu'min menyadari bahwa apabila telah  melakukan kesalahan, khilaf dan dosa maka harus segera bertobat kepada Allah SWT. Tanpa menunda-nundanya, bahkan seorang mukmin dianjurkan untuk selalu bertobat kepada Allah sekalipun dia tidak mengetahui kesalahannya, bisa jadi tanpa disadari dia melakukan perbuatan dosa/kesalahan. Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya untuk segera bertobat dan Beliau sendiri menyatakan bertobat sampai 100x sehari. Dengan Sabdanya :

Artinya : "Hai manusia, bertobat dan minta ampunlah kamu kepada Allah, karena sesunggunya Aku bertobat seratus kali dalam sehari." (H.R Muslim, no. 4871)

Jadi sudahkah kalian bertobat wahai saudaraku ? sekian dari saya, semoga bermanfaat dan bagi yang belum bertobat maka segeralah kalian bertobat dan jangan menunda-nundanya, siapa tahu kalian mati di detik selanjutnya. Bertobatlah dengan sungguh-sungguh dan janganlah tobat sambalado, sudah tobat berbuat maksiat lagi, tobat lagi maksiat lagi tobat lagi maksiat lagi, orang yang tobat seperti ini tidak akan diterima oleh Allah SWT. Tobat yang diterima oleh Allah adalah tobat yang sungguh-sungguh dan tidak main-main, sekali tobat dia tidak akan melakukan maksiat lagi, itulah tobat. 

Wassalamu Alaikum